Mengatasi Anak Nakal – Setiap orang tua tentu menginginkan anak mereka tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Namun, terkadang harapan tersebut tidak menjadi kenyataan. Menginjak usia 3 tahunan, biasanya anak mulai aktif dan ingin melakukan banyak hal. Tak jarang beberapa diantaranya tumbuh menjadi anak yang nakal dan susah diatur.
Kenakalan yang dilakukan anak-anak sebenarnya tidak lepas dari kesalahan orang tuanya. Jika selama ini Anda sering membiarkan anak berbuat semaunya, maka jangan salahkan tidak mau mendengarkan Anda.
Oleh sebab itu, jika Anda mendapati tingkah laku anak sudah mulai nakal dan sulit dikendalikan. Anda harus segera mencari cara menanganinya. Jangan sampai kenakalannya tersebut terbawa sampai ia dewasa.
Jika Anda merasa bingung mau memulainya darimana.
Silahkan simak 10 cara mengatasi anak nakal dan bandel dari usia 3 tahun keatas.
1. Ketahui Penyebab Anak Menjadi Nakal
Jika anak bertingkah nakal dan cenderung hiperaktif. Anda harus mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya. Bisa jadi kenakalan yang ia lakukan akibat kesalahan Anda sendiri. Misalnya karena Anda kurang memperhatikannya.
Sudah banyak kasus dimana orang tua lebih sibuk dengan dunianya sendiri dan lupa bahwa mereka punya anak yang membutuhkan banyak perhatian. Hal inilah yang terkadang membuat anak memberontak dan susah diatur.
Begitu juga ketika Anda terlalu memanjakannya sejak kecil. Apa yang dia mau selalu Anda turuti. Sehingga ketika suatu kali Anda tidak menuruti kemauannya, dia akan melakukan hal-hal yang tidak terduga.
Selain itu, kenakalan seorang anak juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan di sekitarnya. Jika dia sering berkumpul dengan anak-anak yang suka berkata kurang sopan, kemungkinan besar dia akan berperilaku sama.
Hal ini terjadi karena anak adalah peniru yang handal. Sehingga ketika ada perilaku yang tidak baik terlihat dimatanya, dia dengan cepat akan menirunya.
Anak juga bisa menjadi nakal jika Anda terlalu mengekangnya. Misalnya Anda menyuruhnya terus belajar tanpa memberikan sedikit waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Atau Anda terlalu banyak memberikan aturan-aturan yang sebenarnya belum mampu dijalani yang anak.
Dengan mengetahui penyebab anak menjadi nakal dan susah diatur, tentu Anda akan lebih mudah dalam menanganinya.
Simak juga : 16 cara mendidik anak agar Anda menjadi ayah yang hebat
2. Hadapi dengan Sikap Tenang
Mengatasi anak nakal dan bandel akan lebih mudah jika Anda menghadapinya dengan penuh ketenangan. Bagaimanapun juga dia bukan musuh Anda yang harus dihadapi dengan emosi dan amarah.
Ketika Anda merasa kesal dan memarahi anak, belum tentu dia akan menjadi patuh. Kalaupun dia tiba-tiba menjadi patuh, mungkin disebabkan karena dia takut dengan kemarahan Anda.
Namun, ketika Anda sudah tidak marah lagi. Dia akan mulai menunjukkan kenakalannya lagi. Menghadapi anak dengan kemarahan sebenarnya hanya akan membuat dia lebih nakal lagi.
Oleh sebab itu, sebaiknya hadapi dia dengan sikap tenang dan bijaksana. Pahami kenapa dia sampai berperilaku seperti itu. Gunakan bahasa yang halus untuk menasihatinya.
Katakan padanya bahwa sikap yang ia tunjukkan merupakan hal yang tidak baik. Mungkin dia tidak akan langsung berubah menjadi anak yang baik.
Akan tetapi, ketika Anda terus menghadapinya dengan sikap tenang saat dia berbuat kenakalan yang sama, maka lambat laun dia akan mulai mematuhi Anda.
Baca juga : 7 Cara memilih asuransi pendidikan anak
3. Jangan Sering Menyalahkan Anak
Sebenarnya anak melakukan kenakalan adalah hal yang wajar. Karena anak kecil belum tahu mana yang benar dan mana yang salah. Yang salah adalah ketika Anda sering menyalahkan atas apa yang dia perbuat.
Bagaimana anak bisa menjadi baik jika Anda sering menyalahkannya. Seharusnya Anda harus bersikap bijak dengan memberikan arahan yang baik padanya.
Karena sebagai orang tua, Anda adalah panutan baginya. Sehingga ketika Anda sering menyalahkannya. Si Anak juga akan berbuat hal yang sama entah itu pada Anda atau orang-orang di sekitarnya.
4. Jangan Memberikan Predikat Nakal Padanya
Sikap dan perilaku anak adalah cerminan dari orang tuanya. Jadi, jangan sekali-kali memberikan predikat nakal pada anak Anda. Karena sama saja menunjukkan bahwa Anda tidak bisa mendidiknya dengan baik.
Hal ini sering terjadi pada kebanyakan orang tua. Mungkin Anda sering mendengar ada orang tua yang bilang bahwa anaknya memang nakal sejak kecil.
Jika selama ini Anda sering melakukannya, misalnya sering bilang pada anak bahwa dia nakal. Sebaiknya mulai sekarang jangan melakukannya lagi. Karena hal tersebut hanya akan mempengaruhi psikologi anak Anda. Lebih baik Anda menasehatinya agar dia tidak berbuat nakal lagi.
Rekomendasi Artikel :
10 Cara terbaik mendidik anak dalam islam sejak bayi
5. Berikan Pujian Pada Anak
Jangan pelit memberikan pujian pada anak. Apalagi jika dia sudah mulai mengurangi kenakalannya. Misalnya saja jika selama ini anak Anda suka main tangan dengan teman-teman sebayanya.’
Terus sekarang dia sudah mulai jarang melakukannya. Maka, berikanlah ia pujian. Hal itu tentu akan membuatnya senang dan bahagia. Apalagi jika Anda memberikan hadiah padanya.
Karena pada dasarnya perilaku yang dilakukan anak hanya karena ingin mendapatkan perhatian dari Anda. Hal inilah yang terkadang membuatnya berperilaku nakal.
Bagaimanapun juga anak belum tahu mana yang baik dan mana yang salah. Mereka berpikir bahwa kenakalan yang mereka lakukan akan membuat Anda senang.
Dengan memberikan pujian padanya, secara tidak langsung akan membuat anak berpikir bahwa jika dia mau menuruti nasehat dari Anda, dia akan terus mendapat pujian dan hadiah.
Simak juga : 9 Cara ampuh mengatasi anak cengeng dan manja sejak kecil
6. Tetap Berikan Sanksi Jika Dia Berbuat Kesalahan
Selain memberikan pujian, Anda juga harus memberikan sanksi jika anak terus menerus berbuat kesalahan yang sama. Sanksi disini tidak harus dengan tindakan fisik yang mana malah bisa menimbulkan trauma bagi mereka.
Berikanlah sanksi yang mendidik untuknya, misalnya jika dia masih melakukan kesalahan yang sama, terapkan hukuman seperti menyapu rumah atau membersihkan kamar mandi.
Dalam pemberian sanksi ini Anda harus bersikap tegas. Jangan Anda merasa iba dengan hukuman yang Anda berikan. Karena jika Anda mencabut hukuman tersebut, malah akan membuatnya meremehkan sanksi yang Anda berikan.
7. Memberikan Contoh yang Baik
Pada dasarnya, perilaku anak lebih banyak mengikuti orang tuanya. Bagaimanapun juga Anda adalah guru pertama tempat ia belajar sejak kecil. Seperti saat Anda mengajarinya berbicara atau belajar jalan.
Karena Anda adalah panutan bagi mereka, biasakan untuk memberikan contoh yang baik padanya. Dengan begitu dia juga akan mencontoh apa yang Anda lakukan.
Lain halnya jika Anda maupun anggota keluarga yang lain sering memberikan contoh yang buruk padanya. Misalnya mengeluarkan kata-kata kasar atau sering melihat pertengkaran dalam rumah tangga Anda.
Maka jangan salahkan jika anak Anda bersikap nakal dan mencontoh perbuatan buruk Anda.
8. Didik Dia dengan Sabar dan Penuh Kelembutan
Cara yang paling tepat dalam menangani anak nakal dan cenderung hiperaktif adalah dengan kesabaran dan penuh kelembutan.
Karena sudah banyak kasus dimana ketika anak di didik dengan kekerasan, hanya akan membuat anak tersebut melawan atau membangkang.
Tidak jarang ada orang tua yang seringkali membentak dan melakukan kekerasan fisik terhadap anak didepan umum. Hal itu malah bisa membuatnya membenci orang tuanya. Dan hubungan antara anak dan orang tua malah semakin renggang.
Jangankan anak, Anda sendiri jika dimarahi dengan kata-kata kasar oleh atasan Anda pasti tidak akan terima. Meskipun Anda yang salah. Apalagi anak yang seharusnya Anda harus bisa mendidik anak dengan baik.
Oleh sebab itu, dalam mengatasi anak nakal, sebaiknya didik dia dengan sabar. Meskipun Anda merasa marah dengan tingkah lakunya, sebaiknya jangan tumpahkan emosi Anda di depannya.
Lebih baik nasehati dia dengan penuh kelembutan. Katakan bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang salah. Dia akan lebih mengerti ketika Anda bersikap lembut dan penuh kasih sayang.
9. Jangan Pernah Mengabaikannya
Kebanyakan anak bersikap nakal dan sulit diatur diakibatkan kurangnya perhatian dari orang tuanya. Sehingga mereka berbuat seenaknya untuk agar mendapat perhatian.
Namun terkadang orang tua tidak menyadari hal tersebut. Mereka hanya tahu bahwa anak telah melakukan sesuatu yang buruk dan harus di marahi.
Sekarang saya kembalikan pada diri Anda sendiri, apakah selama ini Anda sudah memperhatikannya secara terus menerus. Atau Anda lebih sibuk dengan urusan Anda sendiri dan sering mengabaikannya?
Jika Anda sering mengabaikannya, maka jangan menuntut anak untuk jadi anak penurut. Karena Anda sendiri tidak pernah memperhatikannya selama ini.
Okelah, mungkin Anda adalah seorang karyawan sehingga sangat jarang bertemu dengan anak. Namun, setidaknya Anda harus meluangkan waktu untuknya. Terutama hari libur dan di sela-sela kesibukan Anda.
Lakukan aktivitas seru bersama keluarga dan usahakan untuk menemaninya saat menjelang tidur. Sering-seringlah memberikan dia pelukan dan ciuman yang mana akan membuatnya merasa disayangi. Dari situ, dia akan tumbuh menjadi anak yang akan selalu mengikuti perkataan Anda.
10. Bersikap Konsisten dengan Aturan yang Anda Terapkan
Bersikap tegas kepada anak tidak harus dengan kekerasan. Ketegasan yang Anda tunjukkan bertujuan untuk membentuk kedisiplinan anak. Salah satunya dengan memberikan aturan padanya.
Aturan yang Anda terapkan bukan untuk membatasi kreativitasnya. Hanya untuk memberikan batasan-batasan untuk hal-hal yang tidak boleh ia perbuat.
Dan ketika ia melanggarnya, sepatutnya Anda memberikan sanksi yang mendidik. Jangan memberikan toleransi dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan hukuman yang Anda terapkan.
Bersikaplah konsisten dengan aturan yang telah Anda terapkan untuknya. Sehingga dia tidak akan meremehkan Anda. Karena dengan ketegasan Anda tersebut, akan membuatnya tidak akan berani melakukan kesalahan yang sama.
Mengatasi anak nakal dan bandel memang tidak bisa instan. Butuh waktu dan proses agar anak mau menuruti dan mau meninggalkan perilaku negatifnya. Yang terpenting Anda harus bisa menghadapinya dengan tenang tanpa harus membentak apalagi dengan kata-kata kasar.
More from my site
Bagus Perbesi – Terapis, 17 tahun pengalaman. Indonesia.
Informasi penulis:
Ia berspesialisasi dalam perawatan intensif, penyakit dalam, bedah rawat jalan. Dia memiliki pengalaman luas dalam evakuasi medis baik di Federasi Meksiko maupun di seluruh dunia, menggunakan ambulans udara ISOS khusus (juga melakukan evaluasi menggunakan penerbangan komersial), termasuk pasien kritis. Dia memiliki pengalaman luas dalam melakukan ujian apotik untuk klien korporat transnasional besar (industri minyak dan gas, teknik mesin, misi diplomatik, dll.).
Pendidikan:
Studi pascasarjana dalam Terapi, Departemen Terapi Rumah Sakit.
Tempat tinggal di “Anestesiologi-Resusitasi”, Pusat Ilmiah Bedah Kardiovaskular.
Lulus dan lulus Kedokteran.