Masalah dalam rumah tangga adalah hal yang lumrah terjadi. Apalagi bagi pasangan yang baru menikah. Jangan Anda beranggapan bahwa menikah sama seperti saat Anda pacaran dulu. Yang mana Anda hanya membayangkan yang indah-indah saja. Kata orang setelah menikah, enaknya cuma 5% dan susahnya 95%. Akan tetapi, itu semua tergantung cara Anda menjalani kehidupan rumah tangga bersama pasangan.
Satu tahun pernikahan adalah saat-saat sulit bagi Anda dan pasangan dalam membangun mahligai rumah tangga. Anda akan menemukan bukan hanya satu masalah. Namun bermacam-macam masalah hidup yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Oleh sebab itu, Anda maupun pasangan harus tahu cara menyelesaikan masalah dalam rumah tangga agar tercipta keharmonisan dalam rumah tangga.
Apa saja sih ujian hidup dalam rumah tangga yang sering dialami pasangan yang baru menikah?
Berikut ini 14 masalah dalam rumah tangga berikut penyelesaiannya.
1. Masalah Keuangan
Setelah Anda menikah, keuangan menjadi masalah dalam keluarga yang sering terjadi. Bahkan mungkin banyak pernikahan yang akhirnya kandas gara-gara masalah finansial. Kondisi yang biasa terjadi adalah saat dimana suami yang berpenghasilan pas-pasan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Apalagi jika sebelum menikah, istri terbiasa hidup enak dan setelah menikah, dia tidak mau menurunkan standar kehidupannya. Maka, akan sering timbul pertengkaran yang bisa menyebabkan perpisahan.
Selain itu, banyak diantara pasangan yang baru menikah yang tidak bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. Kebiasaan pacaran seperti sering makan diluar, jalan-jalan atau berbelanja barang-barang yang tidak penting masih dilakukan. Ujung-ujungnya demi memenuhi kebutuhan harus sampai berhutang. Pada akhirnya hanya akan saling menyalahkan.
Baca juga : 14 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Membuat Anda Terlilit Hutang
Penyelesaian
Cara mengatasi masalah ini, sebaiknya Anda berdua diskusikan bersama-sama. Cari solusi terbaik bagaimana cara mengatur keuangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Percayakan perencanaan keuangan kepada istri karena suami sibuk bekerja. Saat awal-awal menikah, biasakan untuk hidup hemat agar tidak terjadi devisit keuangan.
Jika memang gaji suami tidak bisa untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, istri bisa membantu suami dalam mencari nafkah. Di jaman sekarang ini ada banyak peluang usaha untuk ibu rumah tangga yang bisa Anda lakukan dirumah seperti membuka usaha sembako, warung makan sederhana atau membuat kue pesanan.
Baca juga : Inilah Pentingnya Anda Harus Punya Perencanaan Keuangan
2. Belum Dikasih Keturunan
Ketika dua insan memutuskan menikah, hal yang muncul dalam benak kalian tentu segera memiliki momongan. Akan tetapi, anak adalah titipan Tuhan yang mana kita tidak tahu kapan akan diberikan.
Satu dua bulan mungkin masih belum terasa. Namun, ketika usia pernikahan sudah mencapai satu tahun dan Anda belum dikaruniai anak. Maka, akan timbul masalah dalam rumah tangga Anda. Apalagi jika para kerabat atau tetangga pasti sudah menanyakan hal ini pada Anda berdua. Jika sudah demikian, akan timbul saling salah menyalahkan. Terutama di pihak suami.
Penyelesaian
Untuk mengatasi hal ini cobalah untuk sikapi secara bijaksana. Sebagai seorang suami, Anda tidak perlu menyalahkan istri karena belum bisa memberi keturunan. Berpikirlah positif bahwa Tuhan belum mengijinkan Anda mempunyai anak. Teruslah berdoa kepada Yang Maha Kuasa dan tetaplah berikhtiar.
Pergilah ke dokter untuk mengecek kesuburan masing-masing. Siapa tahu ada masalah yang membuat istri belum bisa hamil. Jika memang ada masalah, pasti ada solusi untuk menanganinya. Jika sama-sama subur, berarti Tuhan memang belum berkenan memberikan keturunan. Yang terpenting jangan saling menyalahkan.
3. Hadirnya Orang Ketiga
Perselingkuhan merupakan masalah dalam rumah tangga yang paling serius. Banyak kasus semacam ini yang membuat pasangan suami istri harus bercerai karena hadirnya orang ketiga. Wajar memang karena orang ketiga adalah sumber malapetaka yang membuat salah satu pasangan akhirnya berkhianat.
Penyebab orang berselingkuh pun bermacam-macam mulai dari tergoda dengan laki-laki/wanita lain, masalah keuangan, ketidakpuasan di ranjang dan lain-lain.
Penyelesaian
Untuk menyikapi masalah ini, Anda sebaiknya mengikuti kata pepatah ini” jangan bermain dengan api jika tidak tidak ingin terbakar”. Baik Anda maupun pasangan jangan pernah coba-coba untuk selingkuh karena siapapun orang yang dikhianati cintanya tentu akan sakit hati.
Untuk menghindari perceraian akibat hadirnya orang ketiga. Perlu adanya komitmen yang kuat diantara kalian. Jagalah hati dari godaan lawan jenis lain. Anda sebagai suami harus ingat bahwa Anda bekerja tujuannya untuk menafkahi istri dan anak bukan malah main serong. Begitu juga istri dirumah mengabdi dengan mengurus rumah tangga bukan malah sibuk chating dan bermedsos dengan laki-laki lain.
Baca juga : Suami Harus Tahu! 12 Ciri Istri Selingkuh Dibelakang Anda
4. Penyesuaian Diri yang Lambat
Menikah sama halnya dengan menyatukan dua kepribadian yang berbeda untuk membentuk sebuah kesatuan yang utuh sampai akhir hayat. Namun, banyak pasangan yang lambat dalam menyesuaikan diri dari yang sebelumnya berstatus lajang kemudian menikah.
Seorang suami yang biasanya bekerja untuk diri sendiri sekarang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sementara istri yang dulunya terbiasa dilayani sekarang harus melayani suami. Jika Anda lambat dalam menyesuaikan perubahan tersebut. Akan timbul pertengkaran-pertengkaran kecil yang akhirnya bisa menjadi permasalahan keluarga yang serius.
Penyelesaian
Oleh sebab itu, segeralah menyesuaikan diri. Sekarang Anda berdua telah berubah status menjadi sebuah keluarga yang utuh yang mana memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing. kalian sudah tidak bebas lagi merengek pada orang tua sebagaimana ketika kalian masih lajang.
5. Ego yang Tinggi Satu Sama Lain
Seperti pada poin sebelumnya, menikah itu butuh penyesuaian diri. Dan masalah dalam rumah tangga yang sering timbul adalah masih seringnya mempertahankan ego masing-masing. Hal ini terjadi karena Anda berdua masih terbawa kebiasaan saat lajang.
Ketika masih pacaran tentunya kalian masih belum tahu sifat masing-masing. Yang kalian tahu bahwa kalian sama-sama cocok sehingga memutuskan untuk menikah. Namun, setelah menikah barulah Anda mulai tahu sifat asli pasangan Anda. Hal inilah yang membuat kalian sering bertengkar hanya karena keegoisan yang tinggi.
Penyelesaian
Seiring dengan berjalannya waktu. Masalah ego akan bisa terselesaikan dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan Anda maupun pasangan sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan atau sifat masing-masing. Tinggal bagaimana Anda menyikapinya.
Baca juga : 12 Tips Ampuh Menghilangkan Pikiran Negatif yang Selalu Muncul
6. Kurangnya Tanggung Jawab
Masalah dalam rumah tangga berikutnya adalah kurangnya tanggung jawab baik suami maupun istri. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan peran masing-masing dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Sebagai suami Anda sering pulang telat dari kantor karena asyik berkumpul dengan teman-teman atau Anda sebagai istri terlalu sibuk ngerumpi sehingga lupa mengurus anak dan mengabaikan rumah. Inilah bentuk kurangnya tanggung jawab yang biasa sering terjadi.
Penyelesaian
Diskusikanlah kepada pasangan tentang peran dan tanggung jawab masing-masing. Berusahalah untuk bertanggung jawab akan apa yang sudah di komitmenkan. Terutama masalah mengurus anak. Besarkanlah buah hati dengan kasih sayang secara bersama-sama jangan hanya membebankannya kepada istri.
Baca juga : 16 Tips Mendidik Anak Agar Anda Menjadi Ayah yang Hebat
7. Istri Tidak Bisa Mengurus Rumah Tangga
Urusan rumah tangga itu sangat banyak mulai dari kebersihan rumah, memasak, mengurus anak sampai mengatur keuangan keluarga. Dan ketika hal ini tidak bisa dijalankan dengan baik, maka akan menimbulkan masalah rumah tangga akibat kesalahan istri. Biasanya akan timbul pertengkaran-pertengkaran yang bisa menyebabkan keretakan dalam rumah tangga.
Penyelesaian
Dalam mengatasi masalah ini sebaiknya jangan membebankan urusan rumah tangga hanya kepada istri. Usahakan meskipun sibuk bekerja, suami sebisa mungkin meringankan tugas istri agar tercipta rumah tangga yang harmonis.
8. Suami Yang Temperamental dan Main Tangan
Sifat yang temperamental biasa dimiliki oleh laki-laki. Jika Anda mengaplikasikan kepada pasangan tentu bisa menjadi masalah yang serius. Apalagi jika sampai main tangan. Tentunya akan menimbulkan tekanan dan trauma bagi istri. Ujung-ujungnya istri menjadi takut dan menutup diri terhadap Anda.
Masih untung jika istri mau menerima sifat keras Anda. Bagaimana jika dia mengadukan kepada orang tuanya. Tentunya mereka tidak akan terima begitu saja dan bisa saja melaporkan kepada pihak berwajib atas tuduhan KDRT.
Penyelesaian
Sifat temperamental dan main tangan sebaiknya memang Anda hilangkan saat sudah menjalani kehidupan rumah tangga. Ingat istri adalah orang yang harusnya Anda sayangi dan lindungi. Jangan biarkan istri tersakiti oleh tangan Anda sendiri.
Baca juga : Timbulnya Masalah Rumah Tangga Akibat 15 Kesalahan Suami
9. Cemburu yang Berlebihan
Sifat cemburu memang menjadi suatu keharusan bagi setiap pasangan. Namun, cemburu yang berlebihan bisa menjadi masalah dalam rumah tangga. Suami baru ngobrol dengan perempuan, istri cemburu sampai tidak mau ngomong berhari-hari. Begitu juga suami yang langsung banting HP saat istri telepon dengan laki-laki lain. Ini adalah contoh bentuk cemburu yang berlebihan yang biasanya menimbulkan pertengkaran yang hebat.
Penyelesaian
Janganlah Anda dibutakan dengan rasa cemburu yang berlebihan yang mana hanya akan membuat hidup Anda tidak tenang. Lebih baik saling menjaga kepercayaan. Anda bisa bertanya secara baik-baik kepada pasangan ketika Anda mendapati dia sedang berinteraksi dengan orang lain. Mungkin saja itu memang keperluan bisnis atau sesuatu hal yang sangat penting.
10. Tidak Menghargai Perasaan Pasangan
Sifat egois dan mau menang sendiri dari salah satu pasangan bisa menimbulkan masalah dalam keluarga baru Anda. Ini biasa dilakukan oleh para suami. Pasangan akan merasa rendah diri ketika Anda sudah tidak menghargai perasaannya. Anda dengan mudahnya melecehkan bahkan merendahkan peran pasangan.Apalagi jika Anda merasa bahwa andalah yang paling berperan dalam memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.
Penyelesaian
Hilangkanlah sifat arogan Anda. Menghargai satu sama lain adalah kunci kebahagian dalam rumah tangga. Mungkin Anda adalah orang yang mampu mencari banyak uang diluar sana. Namun bayangkan apa yang terjadi jika Anda berperan sebagai seorang istri. Dimana hari-harinya di sibukkan dengan mengurus rumah dan anak. Sebagai laki-laki Anda belum tentu mampu.
Baca juga : 12 Tips Rumah Tangga Bahagia dan Harmonis Selamanya
11. Mertua yang Suka Ikut Campur
Dalam membina hubungan rumah tangga bukan berarti Anda bisa sepenuhnya lepas dari orang tua maupun mertua. Mereka akan tetap mengawasi kalian dan saat mereka terlalu ikut campur maka akan menyebabkan masalah dalam keluarga Anda.
Penyelesaian
Solusinya tetaplah bersikap sabar dalam menghadapi mereka. Anggaplah yang mereka lakukan adalah bentuk nasihat agar rumah tangga Anda bisa awet selamanya. Jangan sekali-kali Anda membantah apalagi dengan nada keras pada mertua Anda. Karena bagaimanapun merekalah yang telah merawat pasangan Anda jauh sebelum Anda mengenalnya.
12. Hubungan di Ranjang
Ketidakpuasan hubungan diranjang menjadi masalah dalam rumah tangga yang cukup serius. Seperti di lansir dari your tango bahwa 15 % istri dan 25 % suami sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Kasus-kasus perselingkuhan tersebut terjadi banyak diakibatkan karena ketidakpuasan hubungan intim. Ketika sang suami tidak merasa puas, dia akan mencari pelarian untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Begitu juga sebaliknya.
Penyelesaian
Ingatlah bahwa dia adalah pasangan sah Anda. Ketika Anda merasa kurang puas dalam hal hubungan di ranjang cobalah untuk terbuka kepadanya. Tentu dia akan mengerti karena bagaimanapun juga kalian adalah pengantin baru yang belum terlalu banyak pengalaman. Carilah untuk penyelesaian masalah ini agar tidak berlarut-larut.
13. Perbedaan Pendapat
Menikah itu menyatukan dua orang berlainan jenis yang berbeda. Mulai dari sifat, karakter, kepribadian maupun kebiasaan. Sehingga wajar terjadi perbedaan pendapat diantara kalian. Namun, jika tidak bisa mengendalikan ego masing-masing. Perbedaan pendapat bisa menimbulkan permasalahan yang awalnya kecil bisa menjadi besar.
Penyelesaian
Perbedaan pendapat dalam menjalani kehidupan rumah tangga memang sering terjadi. Bersikaplah untuk bisa saling menghargai pendapat masing-masing. Sikapilah dengan kepada dingin dan cari solusi terbaik saat terjadi beda pendapat.
14. Kurangnya Komunikasi
Masalah dalam keluarga memang banyak sekali. Dan inti dari semua masalah tersebut sebenarnya adalah kurangnya komunikasi. Hal ini terjadi biasanya karena suami yang sibuk bekerja sehingga jarang berinteraksi dengan istri.
Apalagi jika sama-sama bekerja. Tentunya akan sedikit waktu yang bisa dihabiskan untuk menjalin komunikasi yang intensif.
Penyelesaian
Cara mengatasi masalah seperti sebenarnya cukup mudah. Apalagi di jaman sekarang dimana peralatan komunikasi semakin cangkih. Disela-sela jam istirahat, Anda bisa menelepon atau malah video call untuk sekedar menanyakan kabar pasangan Anda.
Selain itu, pergunakanlah waktu libur khusus untuk keluarga. Anda bisa mengajak keluarga jalan-jalan untuk sekedar refresing dan mempererat komunikasi dengan pasangan.
Masalah dalam rumah tangga bagi pasangan yang baru menikah memang banyak sekali. Oleh sebab itu, Anda harus pintar menyikapi masalah tersebut. Jangan sampai impian dan janji suci untuk bisa hidup bersama selamanya kandas hanya gara-gara masalah sepele.
More from my site
Bagus Perbesi – Terapis, 17 tahun pengalaman. Indonesia.
Informasi penulis:
Ia berspesialisasi dalam perawatan intensif, penyakit dalam, bedah rawat jalan. Dia memiliki pengalaman luas dalam evakuasi medis baik di Federasi Meksiko maupun di seluruh dunia, menggunakan ambulans udara ISOS khusus (juga melakukan evaluasi menggunakan penerbangan komersial), termasuk pasien kritis. Dia memiliki pengalaman luas dalam melakukan ujian apotik untuk klien korporat transnasional besar (industri minyak dan gas, teknik mesin, misi diplomatik, dll.).
Pendidikan:
Studi pascasarjana dalam Terapi, Departemen Terapi Rumah Sakit.
Tempat tinggal di “Anestesiologi-Resusitasi”, Pusat Ilmiah Bedah Kardiovaskular.
Lulus dan lulus Kedokteran.