Cara Investasi Reksadana – Investasi merupakan sebuah program menabung jangka panjang. Dengan kata lain Anda akan mendapatkan keuntungan baik dari investasi jangka pendek maupun investasi dalam jangka panjang. Sehingga saat ini banyak orang mulai belajar berinvestasi untuk memperoleh keuntungan.
Maka dari itu, seperti peribahasa mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Begitu juga ketika Anda ingin berinvestasi. Anda harus mengenali pengertian bisnis investasi. Keuntungan apa yang didapat dan apa resiko dari investasi tersebut.
Pada dasarnya ada 2 jenis investasi, yaitu investasi riil dan non riil (investasi keuangan). Contoh investasi riil seperti investasi properti dan investasi emas batangan atau emas perhiasan. Prinsip dasar investasi jenis ini ialah mengandalkan kenaikan harga setiap tahunnya. Makin lama Anda menyimpan investasi tersebut. Maka harga jualnya juga semakin tinggi.
Bagaimana dengan investasi non riil? Untuk investasi non riil sendiri banyak macamnya. Mulai dari reksadana, deposito, obligasi dan saham. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai cara investasi reksadana bagi pemula.
Karena memang produk investasi reksadana sedang banyak peminat saat ini. Salah satu yang membuat orang tertarik yaitu Anda bisa memulai investasi dengan modal kecil mulai dari 100 ribuan saja. Meskipun begitu tetap berpotensi mendapat untung besar.
Penasaran dengan investasi reksadana? Simak ulasan yang akan saya berikan berikut ini.
Cara Investasi Reksadana
Ada beberapa tips atau cara investasi reksadana yang harus Anda perhatikan. Dan dibawah ini akan saya berikan tips jitu investasi reksadana untuk Anda.
1. Cari Tahu Apa Itu Reksadana
Hal pertama yang harus Anda lakukan yaitu mengenal dan mengetahui apa itu reksadana terlebih dahulu. Reksadana merupakan sebuah wadah yang digunakan masyarakat untuk berinvestasi di instrumen-instrumen pasar keuangan.
Selain itu reksadana juga memiliki aturan yang sudah tertera dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Sehingga Anda tidak perlu khawatir. Karena memang produk ini sudah secara resmi berada di naungan Pemerintah.
Dalam hal ini diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga hanya jenis perusahaan tertentu saja yang bisa menghimpun dana dari investor. Misalnya seperti bank, perusahaan asuransi, pegadaian, pasar modal, dana pensiun dan multifinance.
Sejak beberapa tahun terakhir ini, reksadana menjadi pilihan investasi yang paling populer. Hanya saja masih banyak orang yang belum paham cara investasi reksadana yang tepat. Sehingga masih sedikit masyarakat yang menaruh minat pada investasi yang satu ini.
Sebagai perbandingan, saat ini jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 250 juta orang. Sementara jumlah investor reksadana yang aktif baru sekitar 240.000 orang. (dikutip dari kompas.com)
Kebanyakan dari penduduk Indonesia masih suka menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Meskipun mereka tahu bahwa imbal hasilnya sangat kecil.
Baca juga : Temukan peluang bisnis dengan bermain trading forex
2. Pahami Cara Kerja Reksadana
Bagaimana sebenarnya cara kerja reksadana?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara investasi reksadana. Sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu cara kerja reksadana. Reksadana ialah sebuah produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal dan diawasi oleh OJK.
Dana yang dihimpun dari para pemodal ini nantinya akan diinvestasikan dalam bentuk efek saham dan efek obligasi. Biasa disebut portofolio efek. Yang membuat investasi reksadana sangat cocok untuk pemula karena dana Anda akan dikelola secara langsung oleh Manajer Investasi (IM). Yaitu pihak yang memang membidangi dan memiliki keahlian dalam bursa saham.
Terkadang masyarakat awam seperti kita menganggap bahwa Manajer Investasi adalah orang atau perorangan. Padahal tidak demikian. Karena Manajer Investasi sebenarnya adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang penghimpunan modal yang sudah mendapatkan ijin dari OJK.
Reksadana sendiri memiliki kelebihan yaitu adanya verifikasi investasi. Selain itu investasi tidak hanya akan ditaruh di satu instrumen saja. Namun, akan dipecah menjadi beberapa instrumen.
Dengan kata lain investasi ini tidak hanya ditanamkan pada satu perusahaan saja. Melainkan di tanamkan dalam beberapa perusahaan.
Melihat dari cara kerja tersebut, tentunya Anda bisa memahami bahwa ketika nilai suatu saham di perusahaan A turun. Maka tidak serta merta dana yang telah di investasikan dalam instrumen ini juga akan mengalami penurunan.
Melainkan investasi yang Anda lakukan akan tetap aman, karena memang masih memiliki banyak investasi yang ditempatkan di beberapa instrumen atau perusahaan lainnya.
Perlu Anda ketahui bahwa beberapa perusahaan yang memiliki produk atau jasa. Terkadang produknya juga kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Misalnya saat Anda mandi tentu menggunakan sabun dan shampo. Gosok gigi memakai odol dan mencuci menggunakan deterjen. Produk yang Anda gunakan tersebut beberapa diantaranya dari perusahaan Unilever.
Begitu juga saat Anda menggunakan fasilitas kendaraan seperti mobil yang diproduksi oleh Astra internasional. Atau Anda mendaftar asuransi kesehatan keluarga di Manulife. Kesemua perusahaan tersebut rata-rata sumber pendanaannya berasal dari efek saham dan obligasi.
Bisa dibilang melalui reksadana, Anda telah berinvestasi di beberapa perusahaan besar. Walaupun melalui perantara Manajer Investasi. Sehingga ketika perusahaan tersebut berkembang dan meraih banyak keuntungan. Maka Anda juga akan menikmati hasilnya.
Baca juga : 10 cara mengatur keuangan rumah tangga bagi yang baru menikah
3. Tentukan Tujuan Investasi
Nah, setelah Anda mengenal apa itu reksadana serta cara kerjanya. Cara investasi reksadana selanjutnya ialah menentukan tujuan investasi Anda. Tujuan di sini sangat penting sekali untuk Anda tentukan sejak awal.
Tujuan disini tentu bermacam-macam. Entah itu untuk jangka pendek kurang dari setahun hingga 4 tahun kedepan. Atau jangka panjang mulai dari 5 tahun keatas.
Sehingga ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi reksadana. Anda harus menentukan tujuannya. Karena nantinya pasti berkaitan dengan jenis reksadana yang akan Anda pilih.
Sebagai contoh, jika tujuan Anda berinvestasi untuk jangka panjang. Misalnya untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak sampai perguruan tinggi atau memiliki rumah idaman. Maka Anda harus memilih jenis reksadana untuk 5 tahun keatas.
Namun, jika Anda membutuhkan uang dalam waktu dekat,. Misalnya untuk biaya mudik atau membeli kendaraan, maka akan lebih pilih jenis reksadana yang cocok untuk investasi 5 tahun kebawah.
Untuk lebih jelasnya tentang jenis reksadana. Akan saya bahas di poin selanjutnya. Yang terpenting, tentukanlah tujuan Anda sematang mungkin, sebelum Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi.
Baca juga : 4 investasi menguntungkan dengan modal kecil
4. Kenali Jenis-Jenis Reksadana
Sebenarnya ada banyak jenis reksadana yang harus Anda ketahui. Tentunya dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mulai dari reksadana pasar uang, terproteksi, pendapatan tetap, saham, campuran, index, syariah, penyertaan terbatas dan dollar.
Anda perlu mengetahui dan mengenal jenis-jenis investasi reksadana tersebut. Sehingga tujuan investasi Anda bisa mendapat imbal hasil yang maksimal. Agar Anda tidak salah dalam memilih produk reksadana, dibawah ini akan saya bahas jenis reksadana terbaik yang paling populer saat ini.
a. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang investasinya 100% seluruh dana akan di tempatkan pada deposito, obligasi dan SBI atau Sertifikat Bank Indonesia. Untuk jatuh temponya sendiri kurang dari satu tahun.
Jadi, bagi Anda yang ingin investasi jangka pendek yang menguntungkan kurang dari setahun. Disarankan untuk memilih reksadana yang satu ini. Jenis investasi ini merupakan jenis reksadana yang paling aman dan minim resiko dibandingkan dengan reksadana lainnya
Akan tetapi, berbanding lurus dengan tingkat resikonya. Potensi keuntungan yang di dapat dari reksadana pasar modal juga paling kecil dibanding reksadana lain. Jika dihitung, keuntungannya hanya sedikit diatas deposito.
b. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana dengan tingkat resiko menengah. Imbal hasil dari investasi jenis ini tentu saja lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang dan deposito.
Seluruh dana akan dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Untuk returnnya sendiri terbilang cukup tinggi yaitu bisa mencapai lebih dari 10% per tahunnya.
Sehingga sangat tepat untuk Anda yang menginginkan investasi reksadana yang memiliki tingkat resiko rendah namun menginginkan pengembalian dana cukup tinggi.
c. Reksadana Terproteksi
Reksadana Terproteksi atau biasa disebut dengan Capital Protected Fund (CPF) merupakan sebuah jenis investasi yang menempatkan sebagian dana dalam instrumen obligasi atau surat hutang yang dapat memberikan perlindungan atas nilai investasi ketika jatuh tempo.
Selain itu investasi jenis ini akan memberikan perlindungan 100% pada nilai pokok produk jika dicarikan sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.
d. Reksadana Campuran
Seperti namanya, reksadana campuran akan menempatkan dananya dalam berbagai instrumen keuangan. Baik untuk saham, deposito dan obligasi. Untuk masing-masing alokasi dananya merupakan kombinasi antara efek saham dan obligasi (efek hutang) dan salah satunya tidak boleh lebih dari 79%
Reksadana campuran sangat cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya. Walaupun masih tetap dibawah reksadana saham.
Tapi perlu di ingat juga, bahwa investasi jenis ini juga memiliki resiko yang besar. Sehingga akan lebih baik jika Anda berinvestasi dalam jangka waktu 3-5 tahun kedepan.
e. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang memiliki resiko paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya. Seperti namanya, investasi ini lebih mengutamakan untuk diberikan kepada saham. Dimana semua dana investasi akan ditempatkan dalam 80% saham dari total portofolio.
Tujuan dari reksadana saham untuk memberikan pertumbuhan modal dalam jangka waktu yang lama bagi investor. Sehingga jika Anda memilih reksadana jenis ini, akan cocok untuk jangka 5 tahun keatas.
Baca juga : 9 alasan orang belajar investasi saham
5. Menentukan Jangka Waktu Investasi
Setelah Anda mengenali jenis-jenis reksadana. Untuk menentukan cara investasi reksadana selanjutnya ialah memilih jangka waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau tujuan investasi Anda.
Dalam berinvestasi reksadana sendiri membutuhkan jangka waktu yang berbeda. Dimana ada yang kurang dari 1 tahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun dan lebih dari 5 tahun.
Biasanya untuk jangka waktu kurang dari 1 tahun pilihan yang tepat adalah reksadana pasar uang. Untuk yang 1-3 tahun Anda bisa memilih reksadana pendapatan tetap, dan untuk yang 3-5 tahun Anda bisa memilih reksadana campuran. Sedangkan untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun, pilihlah reksadana saham.
Baca juga : cara menabung deposito untuk investasi jangka pendek
6. Langkah-Langkah Investasi Reksadana
Nah, jika Anda sudah mantap dan memutuskan ingin mulai berinvestasi reksadana. Maka ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan. Tentunya langkah pertama yang harus Anda perhatikan yaitu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda. Jangan sampai keinginan untuk berinvestasi malah membebankan secara finansial.
Jika Anda ingin uang yang lebih aman dan keuntungan terbatas. Maka pilihan yang tepat adalah reksadana pasar uang. Tapi bagi Anda yang sanggup menerima resiko tinggi dan keuntungan besar. Maka pilihan yang tepat adalah reksadana campuran dan saham.
Langkah kedua dalam berinvestasi reksadana yaitu Anda harus memilih produk dan jenis reksadana yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu Anda harus melihat rekam jejak dari jenis investasi tersebut selama 3 tahun terakhir.
Dengan begitu Anda tidak perlu takut jika mengalami kerugian. Carilah informasi tentang bentuk investasi terbaik seputar reksadana melalui internet, atau bisa langsung menghubungi pihak yang menjual reksadana tersebut. Carilah informasi mengenai biaya pembelian dan penjualannya.
7. Pastikan Reksadana Memiliki Izin
Cara investasi reksadana terakhir yang perlu Anda lakukan adalah memilih produk investasi yang legal. Hal ini wajib untuk Anda perhitungkan. Karena saat ini banyak orang yang menawarkan investasi bodong. Produk investasi reksadana sendiri dijamin aman dan merupakan investasi paling menjanjikan saat ini. Karena sudah memiliki izin dari OJK.
Selain itu pastikan juga bahwa manajer investasi yang mengelola reksadana juga memiliki izin. Jika dirasa meragukan. Maka Anda berhak untuk menolak tawaran investasi tersebut.
Tertarik untuk berinvestasi reksadana? Pastikan Anda sudah memahami dan membaca cara investasi reksadana diatas. Tidak ada salahnya mencoba untuk berinvestasi. Karena dengan investasi akan mendatangkan keuntungan di masa depan. Jangan sampai menghamburkan uang begitu saja, padahal di sisi lain Anda bisa mengembangkannya menjadi lebih baik dan meraup keuntungan yang banyak.
More from my site
Bagus Perbesi – Terapis, 17 tahun pengalaman. Indonesia.
Informasi penulis:
Ia berspesialisasi dalam perawatan intensif, penyakit dalam, bedah rawat jalan. Dia memiliki pengalaman luas dalam evakuasi medis baik di Federasi Meksiko maupun di seluruh dunia, menggunakan ambulans udara ISOS khusus (juga melakukan evaluasi menggunakan penerbangan komersial), termasuk pasien kritis. Dia memiliki pengalaman luas dalam melakukan ujian apotik untuk klien korporat transnasional besar (industri minyak dan gas, teknik mesin, misi diplomatik, dll.).
Pendidikan:
Studi pascasarjana dalam Terapi, Departemen Terapi Rumah Sakit.
Tempat tinggal di “Anestesiologi-Resusitasi”, Pusat Ilmiah Bedah Kardiovaskular.
Lulus dan lulus Kedokteran.