Hampir setiap daerah di Indonesia punya beragam kuliner khas masing-masing. Hal ini yang membuat bisnis kuliner tidak akan pernah mati. Bukan hanya makanan yang mengenyangkan saja seperti rumah makan padang atau warung tegal. Memilih usaha makanan ringan juga punya peluang tersendiri untuk meraih kesuksesan.
Apalagi salah satu usaha rumahan ini tidak memerlukan modal yang besar. Tak heran jika Anda bisa merintis usaha sendiri hanya dengan modal minimal Rp 100.000 saja. Disamping itu, Anda juga tidak harus menyewa tempat untuk berjualan. Karena pemasaran untuk makanan sejenis cemilan sangat mudah. Anda bisa menitipkan ke warung-warung dan minimarket didaerah Anda. Sehingga tanpa menyewa kios pun Anda tetap bisa meraih banyak keuntungan.
Sebagai gambaran, beberapa jenis makanan ringan yang sudah laku di pasaran sangat banyak. Bahan bakunya sendiri juga mudah dicari sehingga memudahkan Anda untuk memulai usaha kecil rumahan satu ini. Yang terpenting, Anda harus pintar mengemas makanan ringan tersebut agar terlihat kekinian sehingga cepat laku di pasaran.
Berikut 17 ide usaha makanan ringan kekinian yang bisa Anda mulai dari sekarang.
1. Keripik Singkong
Bisa dibilang keripik singkong sudah ada sejak lama. Maka tak heran jika menyebutnya sebagai makanan ringan legendaris. Keripik singkong menjadi salah satu jenis cemilan yang paling dicari oleh masyarakat karena rasanya yang renyah dan enak. Tak heran jika para pebisnis berlomba-lomba menjadikan keripik singkong sebagai jenis produk yang mereka andalkan.
Terbukti dari jumlah merek keripik singkong yang banyak bertebaran di supermarket. Dengan berbagai kemasan yang unik dan menarik, mereka berharap bisa menarik perhatian konsumen.
Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada peluang sama sekali untuk para pelaku usaha UKM agar bisa sukses berjualan keripik singkong. Keripik singkong yang dijual di supermarket biasanya menetapkan harga cukup tinggi. Sehingga ini bisa menjadi peluang tersendiri untuk Anda. Anda bisa menyasar konsumen kalangan menengah kebawah.
Agar keripik singkong Anda tidak kalah bersaing dengan kompetitor sejenis. Anda harus memberikan inovasi baru agar keripik singkong Anda terlihat kekinian. Salah satu caranya dengan mencoba membuat keripik singkong lebih kreatif. Misalnya keripik singkong pedas, keripik singkong balado atau keripik singkong manis pedas. Jika Anda tidak tahu caranya, coba Anda cari resepnya disini.
Bagaimana dengan analisa usaha ini? Agar produksi keripik singkong Anda berjalan dengan baik. Sebaiknya Anda membeli mesin perajang singkong agar proses produksi Anda lebih cepat. Selain itu, potongan singkong juga akan lebih halus dan sama rata. Carilah mesin perajang yang manual jika modal yang Anda miliki cukup terbatas. Sementara untuk kompor dan gas tentunya Anda sudah memilikinya.
Berikut ini analisa usaha keripik singkong
Modal awal
Mesin perajang singkong : Rp 250.000
Alat pres kemasan : Rp 150.000
Lain-lain : Rp 100.000
Total biaya sebesar Rp 500.000
Biaya operasional per bulan
Singkong 10 kg per hari @ Rp 4.000 x 10 kg x 30 = Rp.1.200.000
Bumbu-bumbu per hari @ Rp 30.000 x 30 = 900.000
Minyak goreng 30 liter sebulan @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 15 = Rp 150.000
Gaji pegawai 1 orang : Rp 700.000
Total biaya sebesar Rp 3.410.000
Omset/pendapatan
Katakanlah dari 10 kg singkong per hari bisa menghasilkan 100 bungkus singkong dengan harga jual Rp 2.000.
Omset yang didapat :
(100 bungkus x Rp 2.000) x 30 hari = Rp 6.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset – biaya operasional
Rp 6.000.000 – Rp 3.410.000 = Rp 2.590.000.
Baca juga : 12 Peluang usaha modal 500 ribu ke bawah bagi para pemula
2. Keripik Tempe
Usaha makanan ringan kriuk yang kedua ialah keripik tempe. Hampir sama dengan keripik singkong. Keripik tempe juga memiliki tempat tersendiri bagi para penikmat kuliner tanah air. Rasanya yang enak dan gurih menjadikan makanan ini cukup digemari.
Sayangnya keripik tempe tidak bisa bertahan lama layaknya keripik singkong. Hal ini yang mungkin menyebabkan para pebisnis bermodal besar jarang memproduksi keripik tempe. Namun, bukan berarti keripik tempe tidak laku loh. Banyak juga para pelaku UKM yang mampu memasukkan keripik tempe ke beberapa supermarket besar.
Agar sukses dalam menjalankan bisnis rumahan yang satu ini. Anda harus sedikit berkreativitas untuk menciptakan kemasan yang menarik. Bisa dari bentuk keripik atau pun jenis rasanya. Untuk resep pembuatan keripik tempe yang unik dan tahan lama bisa Anda cek disini
Berikut ini analisa usaha keripik tempe :
Modal awal
Mesin pengiris tempe manual : Rp 250.000
Alat pres kemasan : Rp 150.000
Lain-lain : Rp 500.000
Total biaya sebesar Rp 900.000
Biaya operasional per bulan
Tempe kedelai @ 100.000 x 30 = Rp.3.000.000
Tepung Terigu @ 25.000 x 30 = 750.000
Tepung Beras @ 25.000 x 30 = 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 20.000 x 30 = 600.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Gaji pegawai 1 orang : Rp 700.000
Total biaya sebesar Rp 6.800.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 75 bungkus keripik tempe dengan harga jual Rp 4.000.
Omset yang didapat :
(75 bungkus x Rp 4.000) x 30 hari = Rp 9.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 9000.000 – Rp 6.800.000 = Rp 2.200.000.
Baca juga : 20 Jajanan buka puasa paling laris dijual saat Ramadhan
3. Keripik Tahu
Masih berhubungan dengan bahan baku kedelai. Keripik tahu menjadi salah satu jenis bisnis rumahan yang menjanjikan terutama untuk ibu rumah tangga. Biasa jenis tahu yang sering dijadikan keripik adalah tahu pong.
Peminatnya pun cukup beragam, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Sehingga peluang usaha makanan ringan yang satu ini cukup menjanjikan.
Kendala dalam menjalankan bisnis ini terletak pada pembuatan tahu pong yang cukup memakan waktu lama. Sedangkan jika Anda membeli tahu pong yang sudah jadi maka keuntungan yang Anda dapatkan pastinya kurang maksimal.
Untuk paralatan yang dibutuhkan misalnya seperti pisau, penggorengan, loyang, wadah, toples dan lain-lainnya sementara bisa menggunakan peralatan yang ada di dapur Anda. Sehingga Anda hanya perlu membeli alat pres kemasan dengan harga Rp 150.000.
Berikut ini analisa usaha keripik tahu :
Biaya operasional per bulan
Tahu @ 15.000 x 30 = Rp.450.000
Tepung maizena @ 25.000 x 30 = 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 25.000 x 30 = 750.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 2.510.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 25 bungkus keripik tahu dengan harga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :
(25 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 3.750.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 3.750.000 – Rp 2.510.000 = Rp 1.240.000.
Baca juga : 26 Rekomendasi usaha rumahan modal kecil yang menjanjikan
4. Keripik Pisang
Dalam dunia perkulineran, buah pisang bukan hanya dijadikan sebagai makanan pencuci mulut saja. Banyak orang yang mencoba membuat berbagai jenis makanan dengan bahan baku pisang. Dan untuk jenis makanan ringan yang sangat populer adalah keripik pisang.
Keripik pisang mungkin menjadi salah satu makanan ringan tradisional. Namun, bukan berarti akan kalah bersaing dengan jenis makanan ringan jaman sekarang. Buktinya banyak orang yang sukses berbisnis keripik pisang.
Salah satunya Gazan Azka Ghafara, hanya dengan modal 1 juta. Kini beliau bisa meraih omset ratusan juta per bulan. Bahkan beliau memiliki brand merek tersendiri untuk usaha keripik pisangnya yakni “Zanana Chips”.
Jika Anda ingin sukses seperti mas Gazan, mulailah dari sekarang. Apalagi proses pembuatan keripik pisang cukup simpel dan mudah. Sehingga keripik pisang sangat cocok dikategorikan usaha makanan ringan serba 2000, 5000 bahkan 10.000.
Berikut ini analisa usaha keripik pisang :
Peralatan usaha
Mesin perajang pisang : 250.000
Alat pres kemasan : 150.000
Total 400.000
Biaya operasional per bulan
Pisang gepok @ 50.000 x 30 = Rp.1.500.000
Air kapur @ 5.000 x 30 = 150.000
Bumbu-bumbu @ Rp 5.000 x 30 = 150.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 15 = Rp 150.000
Total biaya operasional sebesar Rp 2.410.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 30 bungkus keripik pisang dengan
harga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :
(30 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 4.500.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 4.500.000 – Rp 2.410.000 = Rp 2.090.000.
Rekomendasi Artikel :
Cara memulai bisnis gorengan unik yang beromzet jutaan
5. Keripik Kentang
Dari jaman dahulu hingga sekarang, keripik pisang selalu menjadi primadona diantara jenis keripik lainnya. Hal ini wajar mengingat keripik kentang memang sangat enak dan renyah. Sudah begitu, jarang sekali menemukan keripik kentang yang dijual dengan kisaran harga Rp 1000 atau Rp 2000.
Oleh karena itu, banyak para pengusaha UKM yang jarang menjadikan keripik kentang sebagai produk andalan karena sulit menembus pasar. Kebanyakan sudah dikuasai oleh para produsen keripik kentang dalam skala besar.
Akan tetapi, bukan berarti memilih keripik kentang sebagai peluang usaha tertutup. Jika Anda bisa berinovasi untuk membuat keripik kentang yang lebih unik, bisa saja kripik kentang buatan Anda dapat bersaing dengan brand-brand yang sudah terkenal sejak lama.
Selain itu, Anda juga mesti memiliki strategi pemasaran produk yang baik. Agar usaha keripik kentang Anda laku dipasaran.
Untuk mendapatkan resep keripik pisang yang unik, Anda bisa mengeceknya disini.
Berikut analisa usaha keripik kentang :
Peralatan usaha
Mesin perajang kentang : 250.000
Alat pres kemasan : 150.000
Total 400.000
Biaya operasional per bulan
Kentang @ 150.000 x 30 = Rp 4.500.000
Bumbu-bumbu @ Rp 40.000 x 30 = 1.200.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 8 = Rp 160.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Total biaya operasional sebesar Rp 6.660.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 50 bungkus keripik keripik dengan harga jual Rp 6.000.
Omset yang didapat :
(50 bungkus x Rp 6.000) x 30 hari = Rp 9.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 9.000.000 – Rp 6.660.000 = Rp 2.340.000.
Baca juga : 15 Peluang usaha ibu rumah tangga yang menjanjikan
6. Keripik Sukun
Satu lagi jenis keripik yang cukup populer dikalangan para penikmat cemilan ialah keripik sukun. Makanan ini sangat enak dan renyah jika bisa membuatnya dengan benar. Namun, kendala untuk jenis keripik ini ialah bahan baku sukun yang cukup sulit dicari. Apalagi jika tidak pada musimnya.
Namun, tetap saja saya ingin memasukkan keripik sukun dalam daftar usaha makanan ringan kekinian yang siap bersaing.
Berikut analisa usaha keripik sukun
Peralatan usaha
Mesin perajang buah sukun : 250.000
Alat pres kemasan : 150.000
Total 400.000
Biaya operasional per bulan
Buah sukun @ 130.000 x 30 = Rp 3.900.000
Bumbu-bumbu @ Rp 20.000 x 30 = 600.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Total biaya operasional sebesar Rp 5.300.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 50 bungkus keripik keripik dengan harga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :
(50 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 7.500.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 7.500.000 – Rp 5.300.000 = Rp 2.200.000.
Simak juga : 10 Jenis usaha di bulan Ramadhan dijamin menguntungkan
7. Keripik Bayam
Ini dia jenis keripik yang dibuat dari sayuran atau jenis dedaunan. Orang biasa menyebutnya keripik bayam. Rasanya sangat enak, gurih dan renyah. Hal ini yang membuat keripik bayam sangat diminati oleh para konsumen.
Jika Anda sedang bingung memilih jenis usaha dari makanan ringan yang menguntungkan maka pilihlah keripik bayam.
Mengapa?
Karena bahan bakunya lebih murah dibandingkan jenis keripik lain. Selain itu pembuatannya sangat sederhana dan mudah dikerjakan.
Anda juga tidak memerlukan alat perajang seperti halnya singkong atau pisang. Mungkin peralatan lain yang belum Anda miliki hanyalah alat pres kemasan yang bisa di beli seharga Rp 150.000.
Berikut analisa usaha keripik bayam
Biaya operasional per bulan
Bayam @ 50.000 x 30 = Rp 1.500.000
Tepung @ 50.000 x 30 = Rp 1.500.000
Bumbu-bumbu @ Rp 20.000 x 30 = 600.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 8 = Rp 160.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Total biaya operasional sebesar Rp 4.560.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 60 bungkus keripik keripik dengan harga jual Rp 4.000 sehingga omset yang didapat :
(60 bungkus x Rp 4.000) x 30 hari = Rp 7.200.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 7.200.000 – Rp 4.560.000 = Rp 2.640.000.
Baca juga : 7 Jenis usaha waralaba makanan yang sangat menguntungkan
8. Rempeyek Kacang
Saat sedang membicarakan makanan ringan seperti ini, tidak lengkap rasanya jika kita mengabaikan keripik pisang. Saya sendiri jika di kasih satu toples mungkin bisa menghabiskannya sendirian.
Apalagi rempeyek kacang merupakan makanan ringan yang juga cocok disajikan pas hari-hari besar seperti hari raya idul fitri. Sehingga rempeyek sangat cocok dijadikan peluang usaha menjelang lebaran. Anda bisa menjual dengan kemasan kiloan. Karena harga per kilonya bisa mencapai Rp 100.000 di hari raya.
Untuk hari-hari biasa rempeyek lebih cocok dalam bentuk kemasan Rp 2.000 hingga Rp 10.000. Oleh sebab itu, Anda bisa memulainya dengan modal kecil terlebih dahulu.
Berikut analisa usaha rempeyek kacang
Biaya operasional per bulan
Tepung beras @ 7.000 x 30 = Rp 210.000
Kacang tanah @3.000 x 30 = Rp 90.000
Santan @ 4.000 x 30 = 120.000
Kuning telur @ 3000 x 30 = Rp 90.000
Bumbu-bumbu @ Rp 2.000 x 30 = 60.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 8 = Rp 160.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.430.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 20 bungkus rempeyek kacang dengan harga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :
(20 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 3.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset – biaya operasional
Rp 3.000.000 – Rp 1.430.000 = Rp 1.570.000.
9. Kerupuk Seblak
Jika Anda mencari usaha makanan ringan serba 2000, maka Anda bisa memilih bisnis kerupuk seblak. Belakangan ini kerupuk khas Bandung ini cukup digemari oleh para konsumen karena adanya keanekaragaman rasa yang disajikan. Selain rasa pedas yang terus dipertahankan. Ada variasi rasa lain seperti rasa pedas manis, keju, barbeque dan balado.
Jika Anda ingin mendapatkan resep kerupuk seblak yang maknyus, silahkan cek resepnya disini.
Bagaimana untuk analisa usaha kerupuk seblak? Berikut rinciannya
Biaya operasional per bulan
Kerupuk seblak mentah @ 16.000 x 30 = Rp 480.000
Bumbu-bumbu @ Rp 6.000 x 30 = Rp 180.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.170.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 40 bungkus kerupuk seblak dengan harga jual Rp 2.000
Omset yang didapat :
(40 bungkus x Rp 2.000) x 30 hari = Rp 2.400.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset – biaya operasional
Rp 2.400.000 – Rp 1.170.000 = Rp 1.230.000.
Baca juga : 14 Ide peluang usaha modal 1 juta untung berlipat ganda
10. Kacang Bawang
Makanan dengan bahan baku kacang sangat disukai oleh para penikmat cemilan. Mulai dari kacang kulit, kacang atom, kacang polong, kacang koro dan kacang bawang. Khusus kacang bawang saya masukkan dalam daftar usaha makanan ringan mengingat cara pembuatannya yang mudah namun bisa meraih omset yang besar.
Usaha ini bahkan cocok untuk ibu rumah tangga disela-sela kesibukannya mengurus rumah dan anak. Proses pembuatannya cukup mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus.
Anda tinggal merendam kacang yang sudah dikupas kulit dalamnya kemudian dicampur dengan bawang halus dan garam. Setelah dua jam, Anda bisa menggorengnya dengan ditaburi irisan bawang putih di wajan penggorengan.
Berikut analisa usaha kacang bawang dengan harga jual Rp 1.000 per bungkus
Biaya operasional per bulan
Kacang tanah mentah @ 25.000 x 30 = Rp 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 10.000 x 30 = Rp 300.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.560.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 100 bungkus kacang bawang dengan harga jual Rp 1.000
Omset yang didapat :
(100 bungkus x Rp 1.000) x 30 hari = Rp 3.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp Rp 3.000.000 – Rp 1.560.000 = Rp 1.340.000.
Rekomendasi Artikel :
4 Usaha waralaba minuman kekinian bermodal kecil terlaris
11. Makaroni
Makaroni menjadi salah satu jenis usaha makanan ringan rumahan yang cukup menjanjikan. Alasannya karena banyaknya permintaan pasar terkait makaroni yang sudah matang baik dari harga kemasan Rp 1.000 hingga kiloan.
Meskipun tergolong murah meriah, sebenarnya makaroni sangat enak loh apalagi jika disajikan dengan rasa super pedas. Rasanya pengen nambah dan nambah terus.
Lalu bagaimana analisa usaha makaroni? Berikut analisa usahanya.
Biaya operasional selama sebulan
Makaroni mentah @ 15.000 x 30 = Rp 450.000
Bumbu-bumbu @ Rp 3.000 x 30 = Rp 90.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.050.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 50 bungkus makroni dengan harga jual Rp 1.000 sehingga omset yang didapat :
(50 bungkus x Rp 1.000) x 30 hari = Rp 1.500.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset – biaya operasional
Rp Rp 1.500.000 – Rp 1.040.000 = Rp 450.000.
Simak juga : Tips sukses buka usaha kue rumahan modal kecil untung besar
12. Kerupuk Gurilem
Kerupuk gurilem merupakan cemilan khas masyarakat Bandung. Rasanya sangat enak dan gurih. Sangat cocok dijadikan teman makan nasi maupun sebagai cemilan saat santai.
Belum banyak yang menjalankan usaha kerupuk gurilem. Terutama didaerah-daerah luar Bandung. Sehingga peluang usaha makanan ringan berupa kerupuk gurilem saya rasa masih sangat terbuka.
Anda bisa menyajikan kerupuk gurilem dengan berbagai aneka rasa pedas, asin, manis, balado atau pun barbeque. Untuk proses pembuatannya juga sangat mudah. Anda tinggal membeli kerupuk gurilem, penyedap rasa, bawang merah, kencur dan cabe rawit.
Berikut analisa usaha kerupuk gurilem.
Biaya operasional selama sebulan
Kerupuk gurilem @ 30.000 x 30 = Rp 900.000
Bumbu-bumbu @ Rp 15.000 x 30 = Rp 450.000
Minyak goreng @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 10 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 2.010.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 50 bungkus kerupuk gurilem dengan harga jual Rp 2.000
Omset yang didapat :
(Rp 2.000 x 50 bungkus) x 30 hari = Rp 3.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 3.000.000 – Rp 2.010.000 = Rp 990.000.
Baca juga : 6 Tahapan membuat perencanaan usaha agar cepat berkembang
13. Basreng
Basreng adalah singkatan dari bakso goreng. Tidak seperti bakso pada umumnya yang disajikan dengan mie dan kuah. Basreng lebih cocok disebut makanan ringan karena mirip seperti keripik.
Cara pembuatannya pun sangat mudah. Anda tinggal membuat bakso daging ikan kemudian di iris tipis-tipis. Selanjutnya Anda bisa berinovasi dengan mencampurkan bumbu-bumbu untuk lebih menambah cita rasa. Setelah siap, Anda tinggal menggorengnya.
Kebanyakan basreng rasanya super pedas. Namun, untuk menyesuaikan kondisi pasar, Anda bisa membuat basreng dengan berbagai rasa misalnya balado, keju, barbeque dan pedas manis.
Berikut analisa usaha basreng.
Bakso ikan @ 25.000 x 30 = Rp 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 10.000 x 30 = Rp 300.000
Minyak goreng @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 10 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.710.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 20 bungkus basreng dengan harga jual Rp 5.000
Omset yang didapat :
(20 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 3.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 3.000.000 – Rp 1.710.000 = Rp 1290.000.
14. Mie Lidi
Mie Lidi adalah cemilan khas anak-anak kelahiran 90-an. Saya sendiri dulu saat masih SD sangat menyukai makanan ini. Tak heran jika mie lidi masuk dalam daftar usaha makanan ringan yang cukup diminati. Terutama untuk anak-anak.
Untuk pemasaran, sebaiknya Anda menyasar beberapa sekolah SD atau SMP ditempat Anda dengan menitipkan kepada ibu-ibu kantin sekolah. Anda bisa mengemas dengan harga Rp 1.000 atau Rp 2.000 saja.
Salah satu orang yang sukses menjalankan usaha mie lidi ialah mbak Famela Nurul Islami. Gadis yang baru berusia 22 tahun ini sudah mampu meraup omset sebesar Rp 55 juta per bulan. Nah, siapa tahu Anda menjadi orang berikutnya yang bakal sukses.
Agar penjualan Anda laris manis, Anda harus bisa berkreasi dengan berbagai jenis rasa mulai dari rasa pedas, manis, keju, barbeque, atau balado. Untuk mendapatkan variasi rasa mie lidi, Anda bisa mengecek resepnya disini.
Selain itu, buatlah kemasan unik dan menarik seperti mbak Famela dengan brand “Lidi Geli.”
15. Stik Talas
Jika Anda ingin mencari usaha makanan ringan kriuk dengan modal kecil, tidak ada salahnya memilih berjualan stik talas. Makanan ringan ini cukup banyak diminati konsumen sehingga permintaan pasar akan stik talas cukup besar.
Meskipun demikian, para pengusaha belum terlalu banyak memproduksi stik talas. Entah karena pengerjaannya yang cukup ribet atau mungkin bahan bakunya yaitu ubi talas sulit didapat.
Anda bisa memanfaatkan keadaan ini untuk membuat stik lidi dan menjualnya di pasaran. Selain rasa asin, stik talas juga kadang dikemas dengan rasa keju, barbeque atau balado.
Artikel Rekomendasi :
15 Cara promosi produk paling efektif dan terbukti berhasil
Berikut analisa usaha stik talas.
Talas atau keladi @ 10.000 x 30 = Rp 300.000
Bumbu-bumbu @ Rp 8.000 x 30 = Rp 240.000
Minyak goreng @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 10 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.100.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 15 bungkus stik talas dengan harga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :
(15 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 2.250.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset -biaya operasional
Rp 2.250.000 – Rp 1.100.000 = Rp 1.1500.000
16. Usus Crispy
Dibeberapa daerah, seringkali usus ayam hanya dijadikan sebagai makanan ikan lele. Namun ada juga yang tetap disajikan sebagai lauk tambahan. Tahukah Anda bahwa usus ayam ternyata juga bisa dijadikan usaha makanan ringan rumahan yang berharga mahal?
Bagaimana caranya? Yaitu dengan membuat usus crispy. Pembuatan usus crispy juga sangat mudah kok. Setelah proses pembersihan, Anda bisa merebus usus setengah matang. Setelah itu campur dengan tepung terigu dan tepung beras yang sudah diberikan bumbu dapur seperti garam, bawang putih, kemiri, merica dan penyedap rasa. Selanjutnya Anda tinggal menggorengnya.
Berikut analisa usaha usus crispy dalam rentang waktu satu bulan.
Usus ayam @ 18.000 x 30 = Rp 540.000
¼ kg Tepung terigu @ 2.500 x 30 = Rp 75.000
¼ kg Tepung beras @ 3.500 x 30 = Rp 105.000
Bumbu-bumbu @ Rp 5.000 x 30 = Rp 150.000
Minyak goreng @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 10 = Rp 100.000
Total biaya operasional sebesar Rp 1.430.000
Omset/pendapatan
Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 20 bungkus usus crispy dengan harga jual Rp 5.000
Omset yang didapat :
(20 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 3.000.000
Keuntungan bersih yang didapat
omset – biaya operasional
Rp 3.000.000 – Rp 1.430.000 = Rp 1.570.000.
17. Kuaci
Dari jaman dulu hingga sekarang kwaci selalu menjadi makanan ringan yang cukup populer. Apalagi cemilan rumahan ini selain enak juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Maka tak heran jika banyak orang yang mencari jenis makanan ringan yang satu ini.
Bagi orang yang sedang diet, tentu sangat membatasi makanan ringan seperti keripik kentang atau keripik singkong karena nilai lemaknya begitu tinggi. Tapi lain jika mengkonsumsi kwaci. Cemilan yang berasal dari biji bunga matahari ini nyatanya dapat mencegah kolesterol serta menyerap lemak dalam tubuh Anda.
Saya rasa hampir semua usaha makanan ringan sangat menjanjikan. Yang terpenting Anda pintar bagimana cara mengemas cemilan tersebut agar mudah menarik minat pelanggan.
Disamping itu, belajarlah teknik marketing yang benar sehingga Anda bisa menemukan pasar yang cocok untuk usaha Anda. Salah satu dari 17 usaha makanan ringan kekinian diatas bisa Anda coba sebagai usaha sampingan rumahan atau usaha utama
More from my site
Bagus Perbesi – Terapis, 17 tahun pengalaman. Indonesia.
Informasi penulis:
Ia berspesialisasi dalam perawatan intensif, penyakit dalam, bedah rawat jalan. Dia memiliki pengalaman luas dalam evakuasi medis baik di Federasi Meksiko maupun di seluruh dunia, menggunakan ambulans udara ISOS khusus (juga melakukan evaluasi menggunakan penerbangan komersial), termasuk pasien kritis. Dia memiliki pengalaman luas dalam melakukan ujian apotik untuk klien korporat transnasional besar (industri minyak dan gas, teknik mesin, misi diplomatik, dll.).
Pendidikan:
Studi pascasarjana dalam Terapi, Departemen Terapi Rumah Sakit.
Tempat tinggal di “Anestesiologi-Resusitasi”, Pusat Ilmiah Bedah Kardiovaskular.
Lulus dan lulus Kedokteran.