Bekerja sebagai pegawai negeri atau karyawan di perusahaan bukanlah sebuah prioritas bagi generasi sekarang. Mereka lebih memilih untuk merintis usaha sendiri. Karena dengan memiliki bisnis sendiri, mereka berkesempatan untuk bisa meraih kesuksesan secara finansial. Banyak kisah pengusaha sukses yang telah menginspirasi mereka.
Anda pasti familiar dengan nama-nama Bill Gates, Mark Zuckerberg, Jeff Beos dan Warren Buffett. Mereka merupakan orang-orang terkaya di dunia yang sukses dalam membangun bisnisnya. Di Indonesia sendiri, ada banyak kisah pengusaha sukses yang berhasil merintis bisnisnya dari nol.
Seharusnya hal ini dapat menginspirasi Anda. Apalagi jika Anda bukan termasuk wirausahawan yang melanjutkan bisnis dari orang tua. Namun murni sedang membangun bisnis dari nol dengan modal Anda sendiri.
Saya akan membagikan kisah pengusaha sukses di Indonesia yang merintis bisnisnya dari nol sehingga jika sekarang Anda sedang merasa terpuruk dan merasa gagal dalam menjalankan bisnis, bisa segera bangkit untuk memperjuangkan apa yang menjadi keinginan Anda.
Berikut 8 kisah pengusaha sukses di Indonesia yang patut Anda jadikan contoh.
1. Bob Sadino
Almarhum Bob Sadino adalah pengusaha asal Indonesia yang bergerak di bidang pangan dan peternakan sekaligus pemilik jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Pengusaha yang dalam kesehariannya sering mengenakan kemeja dan celana pendek ini memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino lahir di Tanjung Karang, 9 Maret 1933 dan meninggal di usia 81 tahun di jakarta, tepatnya tanggal 19 Januari 2015.
Kesuksesan yang Bob Sadino raih tidak didapatkan dengan mudah. Dia harus jatuh bangun dalam mengembangkan usahanya. Bob sempat bekerja sebagai pegawai selama sembilan tahun sebelum memutuskan untuk memiliki bisnis sendiri.
Bisnis pertama yang Bob Sadino rintis adalah menyewakan mobil Mercedes miliknya dan di supiri sendiri. Namun selang beberapa lama, dia mengalami kecelakaan dan mengakibatkan mobilnya rusak berat. Kemudian dia beralih profesi menjadi seorang kuli bangunan dengan bayaran Rp 100 per hari.
Dari sinilah ada seorang teman yang menyarankan Bob Sadino untuk bisnis telur ayam negeri. Berbekal modal pinjaman dari tetangganya, ia mulai merintis usaha peternakan ayam. Bob adalah orang pertama yang memperkenalkan ayam negeri sekaligus telurnya di Indonesia.
Dalam menjalankan bisnis tersebut, Pengusaha nyentrik ini berjualan telur ayam negeri dari pintu ke pintu. Karena waktu itu ayam negeri belum terlalu populer di Indonesia. Yang membeli hanya ekspatriat yang tinggal di bilangan Kemang, Jakarta Selatan dan beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.
Setelah bisnis telurnya mulai laris dan dikenal banyak orang, Bob mengembangkan usahanya dengan berjualan daging ayam dan sayuran hidroponik. Dialah orang pertama yang memperkenalkan sistem tanam hidroponik di Indonesia.
Selanjutnya Bob mendirikan supermarket Kem Chicks yang khusus menjual produk peternakan dan pertanian. Dia juga merupakan pemilik PT Kem Foods, yakni pabrik sosis dan daging.
Darinya kita bisa belajar bahwa untuk menjadi pengusaha yang sukses harus berani mengambil resiko dan kuat dalam menjalani tantangan dalam memulai usaha sendiri.
2. Chairul Tanjung
Kisah pengusaha sukses yang inspiratif selanjutnya ialah Chairul Tanjung, seorang pengusaha yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Dia merupakan pemimpin CT Corp. Sebuah perusahaan besar yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp dan CT Global Resources. Dia juga masuk deretan orang terkaya di Indonesia.
Kesuksesan yang ia raih sekarang ini tidak didapatkan dengan mudah karena ia benar-benar merintisnya dari nol. Kehidupan ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat orang tuanya tidak terlalu memperhatikan pendidikannya.
Ayahnya Abdul Ghafar Tanjung adalah seorang wartawan dan penerbit surat kabar yang cukup sukses pada jaman orde lama. Namun ketika memasuki orde baru, tulisannya banyak berseberangan dengan pemerintah yang menjadikan surat kabarnya di tutup dan memaksa keluarganya pindah di kontrakan pinggir kota.
Meskipun begitu, Chairul Tanjung berhasil kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia setelah lulus dari SMA Negeri 1 Jakarta tahun 1981. Di masa kuliah inilah, dia sudah mulai mencoba untuk berbisnis demi memenuhi biaya kuliahnya.
Dimulai dengan berjualan buku-buku stensilan di kampus, kaos dan membuka usaha fotokopi dan percetakan di kampusnya.
Setelah lulus kuliah, ia lebih memilih berbisnis ketimbang menjadi dokter gigi. Bisnis pertama yang ia jalankan adalah mendirikan toko alat kedokteran dan laboratorium di daerah Senen, Jakarta Pusat. Namun usaha tersebut mengalami kebangkrutan.
Tidak menyerah, ia mencoba terjun di bisnis kontraktor dan sempat mengerjakan beberapa proyek konstruksi. Akan tetapi ia harus menghadapi kegagalan setelah mangkraknya salah satu proyek yang ia tangani akibat pemilik proyek mengalami kesulitan keuangan.
Selanjutnya ia bersama beberapa temannya mendirikan pabrik sepatu bermodalkan pinjaman uang dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Meskipun di awal cukup kesulitan karena tidak ada satupun yang berminat untuk order, akhirnya kesabarannya berbuah hasil ketika ada pesanan dari Italia sebanyak 160 ribu pasang sepatu.
Namun masalah kembali timbul ketika pabrik sepatunya sedang dalam masa-masa sukses. Chairul Tanjung memutuskan untuk keluar akibat perbedaan visi dengan pemilik pabrik lainnya.
Kemudian ia mendirikan perusahaan sendiri dengan nama Para Group pada tahun 1987. Kepiawaiannya dalam membangun jaringan usaha dan kecerdikannya dalam berbisnis menjadi kunci yang membuat bisnisnya semakin berkembang. Dia mengarahkan usahanya ke konglomerasi dan fokus pada tiga bisnis inti yaitu keuangan, properti dan multimedia.
Di bidang keuangan, Para Group membawahi sejumlah perusahaan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Para Multi Finance, Bank Mega Syariah dan lain-lain. Sementara di bidang properti ada Para Bandung Propertindo, Batam Indah Investindo, Para Bali Propertindo dan Mega Indah Propertindo. Untuk bidang multimedia membawahi Trans TV, Trans7, Trans Lifestyle dan Trans Studio.
Bahkan di tahun 2011 Para Group berhasil mengakusisi Detik.com yang merupakan media online terbesar di Indonesia.
Baca juga : 13 Faktor penyebab kegagalan usaha dan cara mengatasinya
3. Susi Pudjiastuti
Siapa tidak kenal dengan Ibu Susi Pudjiastuti. Menteri Kelautan dan Perikanan pada kabinet kerja 2014-1019 ini sangatlah menginsipasi para wirausahawan wanita. Bagaimana tidak, meskipun hanya memiliki ijazah SMP, ia tetap bisa menjadi pengusaha sukses.
Dia adalah pemilik sekaligus presiden direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product (eksportir hasil perikanan) dan PT ASI Pudjiastuti Aviation (penerbangan).
Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini sejatinya pernah sekolah sampai SMA. Namun saat kelas 2, ia dikeluarkan karena keaktifannya dalam gerakan golput. Kemudian, berbekal modal Rp 750.000 dari hasil menjual perhiasannya, ia menjadi seorang pengepul ikan di Pangandaran.
Kesuksesannya berlanjut sejak 1996, ketika ia mendirikan pabrik pengolahan ikan dengan produk unggulan lobster. Hingga sekitar tahun 2004, ia memutuskan untuk membeli pesawat guna memudahkan dalam pengiriman produknya. Hingga awal 2012, penerbangan Susi Air telah mengoperasikan sekitar 50 pesawat.
Simak juga : 8 Cara mengatasi rasa takut memulai usaha sendiri dari nol
4. Sunny Kamengmau
Kisah pengusaha sukses berikutnya adalah Sunny Kemangmau, pria asal NTT yang hanya tamatan SMP namun berhasil menjadi seorang wirausahawan sukses dengan mendirikan usaha tas Robita.
Sunny Kamengmau bukanlah anak orang berada. Sehingga ia merintis usaha tas Robita ini benar-benar dari nol. Sejak usia 18 tahun, ia pergi merantau ke Bali.
Awalnya, ia hanya bekerja serabutan seperti tukang cuci mobil dan buruh renovasi rumah. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi seorang pegawai di hotel Un’s Hotel yang terletak di Kuta.
Ia sempat menjadi tukang kebun selama setahun sebelum akhirnya diangkat menjadi security di hotel tersebut. Meski hanya sebagai seorang satpam, ia tertarik untuk belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris dan Jepang. Bahkan dengan gajinya yang hanya Rp 50 ribu, ia gunakan untuk membeli kamus bahasa Inggris.
Kepiawaiannya dalam berbahasa asing memudahkan ia untuk menjalin relasi dengan tamu asing. Sampai akhirnya ia dipertemukan dengan pengusaha asal Jepang, Nobuyuki Kaizaki.
Kedua bersahabat dan sepakat untuk bekerja sama dalam usaha pembuatan tas handmade di Indonesia yang akan di ekspor ke Jepang. Meski pada awalnya konsumen belum terlalu tertarik untuk memesan tas. Namun mereka tidak pernah putus asa.
Hingga akhirnya bisnis mereka benar-benar telah berkembang. Tahun 2007, tercatat produksi tas Robita mencapai 5000 buah per bulan. Hal inilah yang membuat Sunny Kamengmau dan rekannya menambah jumlah karyawan menjadi 300 orang.
Dari kisah pengusaha sukses seperti Sunny Kamengmau, kita bisa belajar bahwa menjadi pegawai atau buruh jangan terus menyurutkan semangat kita dalam berbisnis. Apalagi saat ini ada banyak usaha sampingan karyawan yang bisa Anda coba.
5. Mohammad Baedowy
Jika Anda mencari kisah sukses pengusaha barang bekas, maka ada nama Mohammad Baedowy. Seorang pengusaha limbah plastik yang sukses mendapatkan omset milyaran rupiah dari hasil daur ulang limbah plastik.
Banyak penghargaan yang pernah dia terima berkat hasil kerjanya seperti tokoh pengusaha muda terbaik pilihan majalah Tempo, juara pertama wirausaha terbaik Indonesia versi Dji Sam Soe Awards dan masih banyak yang lain.
Semua itu tidak ia raih dengan mudah. Kisah inspiratif pengusaha sukses ini dimulai sejak ia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai auditor di Royal Bank of Scotland yang berada di Jakarta.
Meskipun pekerjaannya sudah sangat mapan, lulusan sarjana ekonomi ini bertekad untuk memiliki usaha sendiri. Sehingga dia hanya bekerja selama 3 tahun. Awalnya dia mencoba bisnis ternak jangkrik. Akan tetapi bisnis pertama ini mengalami kegagalan.
Tidak patah arang, Baedowy mencoba bisnis baru yakni usaha penggilingan sampah. Dia terinspirasi dari seorang pengusaha yang cukup sukses menggeluti bisnis limbah plastik. Menurut pengusaha tersebut, bisnis sampah tidak memiliki resiko dibandingkan bisnis lain seperti usaha kuliner yang beresiko basi atau usaha ternak yang rawan mati.
Setelah belajar secara mendalam, Baedowy mulai bisnis daur ulang plastik sendiri dengan menyewa sebuah lahan dan membeli mesin pencacah plastik bekas. Tapi ternyata bisnisnya tidak berjalan dengan mulus akibat mesin yang ia beli sering rusak. Penjual mesin tersebut tidak bisa memperbaiki sehingga Baedowy terpaksa membetulkannya sendiri.
Berjalan setahun usahanya tidak kunjung menemui titik terang. Bahkan dia terpaksa memulangkan istri dan anak-anaknya ke kampung halaman untuk menghemat pengeluaran. Ia juga sempat menyerah dan berusaha menjual pabriknya, namun tidak ada yang mau membeli.
Disaat uangnya menipis, Baedowy kedatangan seorang kiai yang minta bantuan dana untuk pembangunan pesantren di daerah Bekasi Timur. Baedowy menyumbangkan sisa uangnya walaupun tidak semuanya.
Selanjutnya ia kembali meneruskan bisnisnya dengan modal pick up miliknya. Ia juga berhasil membetulkan mesin pencacah plastik miliknya dengan membuat desain sendiri.
Setelah bisnisnya berjalan lancar, kini dia tidak hanya sebagai pengepul plastik, namun juga memproduksi mesin pencacah plastik dan menjual ke mitranya. Mitra Baedowy sendiri sekarang sudah lebih dari 100 yang tersebar di wilayah Indonesia.
Rekomendasi Artikel :
10 Kisah orang sukses yang pernah mengalami kegagalan
6. William Tanuwijaya
Kisah sukses pengusaha berikutnya adalah pendiri Tokopedia, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, William Tanuwijaya. Pria kelahiran Pematang SIantar, 11 November 1981 ini dulu sempat bekerja sebagai penjaga warnet saat ia masih kuliah di Universitas Bina Nusantara .
Dari sinilah ia pertama kali mengenal dunia internet. Setelah lulus kuliah tahun 2003, ia kemudian bekerja di beberapa perusahaan sebagai pengembang game di Bolehnet dan TelkomSigma. Lalu di tahun 2006 ia bekerja di Indocom Mediatma sebagai IT dan Business Development Manager.
Kecintaannya dengan dunia digital membuat William Tanuwijaya memiliki ide untuk memiliki perusahaan internet sendiri. Dia mengajak rekannya Leontinus Alpha Edison dan mendirikan Tokopedia. Sebuah startup e-commerce yang menghubungkan pembeli dan penjual di Indonesia dengan biaya gratis.
Perjuangannya untuk membesarkan Tokopedia tidaklah mudah. Dia sempat ditolak beberapa pemodal. Setelah berjuang selama 2 tahun, akhirnya tahun 2009 ia berhasil meyakinkan seorang investor tentang potensi sebuah perusahaan internet.
Kini Tokopedia telah menjadi salah satu situs jual beli online terbaik di Indonesia dengan valuasi diatas 1 milyar dollar.
7. Nadiem Makarim
Jika Anda mencari kisah pengusaha sukses yang pintar pembaca sebuah peluang, maka Anda harus belajar kepada Nadiem Anwar Makarim. Sosok kelahiran 4 Juli 1984 ini adalah pendiri PT Gojek Indonesia. Sebuah Perusahaan penyedia jasa transportasi online terbesar di Indonesia.
Hal yang membuat Nadiem Makarim memiliki ide untuk mendirikan Go-Jek ialah ketika ia melihat permasalahan utama tukang ojek. Karena lebih sering mangkal akibat bergiliran mengunggu penumpang.
Hal inilah yang mendorong Nadiem Makarim berinovasi untuk menghubungkan pengendara ojek dengan penumpang tanpa harus mangkal di suatu tempat. Sehingga mereka bisa mangkal dimana saja untuk dapat order dari penumpang.
Go-jek berkembang sangat pesat setelah meluncurkan aplikasinya di awal tahun 2015. Hingga kini, setidaknya lebih dari 10 ribu pengendara ojek yang tergabung di Go-Jek.
Simak juga : 12 Cara menjadi orang sukses dan berhasil di usia muda
8. Reza Nurhilman
Untuk usaha di bidang kuliner, ada nama Reza Nurhilman yang bisa kita ambil kisah inspiratif dalam membangun bisnisnya dari nol.
Reza Nurhilman adalah pria kelahiran Bandung, 29 September 1987 ini telah meraih kesuksesan di usianya yang masih muda dengan menciptakan kripik setan Maicih. Ketika berumur 23 tahun, dia sudah memulai bisnisnya dengan bermodalkan uang Rp 15 juta dan menggandeng produsen keripik di Bandung pada tahun 2010.
Kunci sukses dari bisnis keripiknya terletak pada strategi pemasaran produk yang sangat sederhana. Yakni dengan memanfaatkan media sosial Twitter dan Facebook. Disamping itu, dia juga menerapkan sistem keagenan atau reseller dengan istilah “Jenderal” untuk memasarkan produknya secara berkeliling atau Cash on Delivery (COD).
Yang membuat usaha makanan ringan miliknya laris di pasaran adalah ia tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual keripik lain. Para jenderal memberi informasi kepada konsumen lewat Twitter tentang lokasi penjualan setiap harinya.
Disamping itu, keripik maicih menyediakan rasa pedas dari level 1 sampai 10. Hal yang membuat konsumen semakin penasaran untuk menjajalnya. Hanya dalam beberapa bulan saja, Reza Nurhilman berhasil meraih omset Rp 7 milyar setiap bulan. Sangat fantastis untuk usaha di bidang kuliner.
Memutuskan untuk membuka usaha bukanlah sebuah perjudian. Jika Anda mau belajar dan terus berusaha untuk mengembangkan bisnis Anda, saya yakin suatu saat akan membuahkan hasil. 8 Kisah pengusaha sukses diatas semoga dapat menginspirasi Anda untuk terus semangat dalam mengembangkan bisnis Anda.
More from my site
Bagus Perbesi – Terapis, 17 tahun pengalaman. Indonesia.
Informasi penulis:
Ia berspesialisasi dalam perawatan intensif, penyakit dalam, bedah rawat jalan. Dia memiliki pengalaman luas dalam evakuasi medis baik di Federasi Meksiko maupun di seluruh dunia, menggunakan ambulans udara ISOS khusus (juga melakukan evaluasi menggunakan penerbangan komersial), termasuk pasien kritis. Dia memiliki pengalaman luas dalam melakukan ujian apotik untuk klien korporat transnasional besar (industri minyak dan gas, teknik mesin, misi diplomatik, dll.).
Pendidikan:
Studi pascasarjana dalam Terapi, Departemen Terapi Rumah Sakit.
Tempat tinggal di “Anestesiologi-Resusitasi”, Pusat Ilmiah Bedah Kardiovaskular.
Lulus dan lulus Kedokteran.